

MITRA NEWS – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap agar dana desa dimanfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di desa. Hal ini penting agar Indonesia bisa terus bersaing dengan negara lain.
“SDM kita harus sehat, pintar, cerdas, agar bersaing dengan negara manapun menang. Kalau bekerja keras bersama, negara ini bisa besar dan maju ekonominya,” ujarnya
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara ini antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, dan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim. (her/sg)
Kepala Negara menuturkan, berdasarkan perhitungan McKinsey Global Institute dan Bappenas, tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara empat terbesar ekonomi terkuat di dunia. Namun demikian, hal ini bukan tanpa syarat, perlu infrastruktur dan SDM yang kuat.
“Ini yang sedang dipersiapkan menuju proses jangka panjang,” lanjut Presiden Jokowi mengingatkan penggunaan dana desa dimaksud. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan mengirimkan perangkat desa ke luar negeri untuk belajar dan mendapatkan pelatihan.
Menurut Presiden, tahun depan akan dicoba beberapa kades, pendamping desa, PAUD, atau posyandu untuk dikirim ke luar negeri mengikuti training.
“Enggak usah lama-lama, tiga sampai enam bulan ikuti pelatihan, agar bisa membandingkan. Misalnya cara bertani di Taiwan, di Jepang seperti apa. Petani kita melihat langsung dan pelajari, koq di sana misalnya satu hektare padi bisa 12 ton, sedangkan kita hanya 4-5 ton? Langsung lihat apa yang mereka kerjakan,” pungkasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan pentingnya peran kader PKK dan Posyandu untuk memberikan konseling kepada ibu-ibu hamil atau yang memiliki balita. Ia mengingatkan pentingnya pemberian gizi cukup untuk ibu hamil, dan anak-anak usia 1-2 tahun. (RED)
